Advertisement

ORANG-ORANG OPORTUNIS #30DaysWritingChallenge

Belakangan ini, aku sering bertemu dengan orang-orang oportunis. Mereka selalu memanfaatkan kesempatan yang ada. Jika tidak ada kesempatan, mereka cenderung menghalalkan segala cara demi mencapai keuntungan pribadi. Biasanya, orang-orang oportunis adalah mereka yang tidak berani mengambil keputusan, karena takut bahwa keputusan tersebut adalah keputusan yang salah. Mereka lebih suka mengikuti arus sambil melihat celah yang menguntungkan mereka.

Orang-orang oportunis biasanya bermain di area abu-abu. Mereka cenderung berdiri di banyak kaki dengan tujuan agar tidak kehilangan kesempatan. Bahkan cara licik pun mau mereka lakukan. Umumnya, mereka bersembunyi di balik kata “realistis”.

Karena mereka takut mengambil keputusan, bagiku, orang-orang oportunis sangat bertentang dengan moto yang kupegang, yaitu “Audentes Fortuna Iuvat” atau “Fortune Favors the Bold” atau jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, berarti “Keberuntungan berpihak kepada yang berani”. Maka secara prinsip, aku tidak sejalan dengan mereka. Kadang itulah yang membuat aku geregetan dengan mereka.

Namun, jika dipikir-pikir lagi, sebenarnya tak ada salahnya menjadi oportunistik. Karena kehidupan ini sukar untuk ditebak dan terlalu kompleks untuk dikotak-kotakkan. Kadang alasan “realistis” juga cukup masuk akal. Kita tidak mungkin menyamakan atau memenuhi ekspektasi orang lain sedangkan yang lebih tahu kemampuan kita hanyalah diri kita sendiri. Mungkin orang-orang oportunis itu sadar akan kemampuan mereka.

Pada akhirnya, semuanya kembali ke pilihan masing-masing. Mau hidup seperti apa, mau berpegang pada apa, toh semuanya dijalani oleh masing-masing individu. Dan juga, tanggung jawab masing-masing.

Posting Komentar

0 Komentar