Advertisement

CURHAT JADI DEBAT.

Beberapa bulan yang lalu, aku nonton Q&A SUCRD Raditya Dika di YouTube. Ada seorang penanya yang menanyakan tips agar tidak baper pada orang yang nyinyir dan komen negatif di postingan Instagram. Saat itu, Raditya Dika menjawab, "Jangan terlalu kepikiran aja. Dan prinsip hidup gue adalah: Jangan berdebat dengan orang bodoh". Seketika aku langsung nyeletuk dalam hati, "Wah, bener juga!", dan merasa senasib dengan si penanya itu. Bukan karena aku sering baper, tapi karena aku terlalu banyak menghabiskan waktu 'berdebat' dengan orang-orang yang 'kurang tepat'.
Lalu beberapa hari yang lalu juga, aku sempat melihat postingan Instagram seorang psikolog. Isinya kurang-lebih: Kadang orang yang curhat tidak selamanya ingin solusi, tapi hanya ingin mencari dukungan, yang mendukung kepentingan dia.
Hmm, aku makin yakin bahwa selama ini aku telah banyak menghabiskan waktu untuk 'berdebat' dengan orang yang hanya mencari 'dukungan' dengan kedok curhat! Huft.



Akhir-akhir ini aku sering bertemu dengan orang-orang yang hmmm... kalo curhat malah ujung-ujungnya jadi 'berdebat'. Bukankah itu bodoh? Waktu kita banyak dihabiskan demi sesuatu yang tak ada ujung-pangkalnya. Bukankah membagi atau menceritakan masalah itu agar dibantu (minimal) solusi? Kalo cuma membicarakannya saja tanpa penyelesaian, bukankah hanya buang-buang waktu? Ya Tuhan, ternyata ada orang-orang seperti ini di dunia ini. Akhirnya aku lebih memilih diam.
Selain itu, biasanya orang-orang seperti ini tidak mau mengalah dan tidak mau disalahkan. Kadang kalo salah, tidak mau mengakui kesalahan. Ditambah lagi, susah untuk diajak diskusi. Lagi-lagi, aku memilih diam dan hanya menghabiskan waktu dengan hal-hal yang aku sukai dan tentunya produktif.
Maka dari itu, akhir-akhir ini waktu produktif kumanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang kusukai, seperti membuat video, membaca buku, dan membaca banyak artikel.

Kesimpulannya adalah, kita harus pintar-pintar menyeleksi lawan bicara kita dalam hal curhat-curhatan ini. Kalo pembicaraan bisa nyambung, monggo dilanjut. Tapi kalo mulai terendus mengarah ke perdebatan, lebih baik segera diakhiri saja pembicaraan tsb.

Sekian.

Posting Komentar

0 Komentar