Advertisement

SEBUAH PARADOKS


Akhir-akhir ini, aku menyibukkan diri dengan membaca buku. Bahkan, buku-buku yang ada di wishlist-ku beberapanya sudah aku beli, sebagian sedang dalam proses pengiriman. Aku begitu keranjingan dengan buku karena merasa masih sangat bodoh dan miskin pengetahuan. Walaupun ada alasan lain juga.

Karena aku sangat amat overthink hampir tiap hari, jadi aku alihkan ke membaca buku. 
Membaca buku tidak serta-merta membuatku tidak overthink. Tapi setidaknya di satu sisi aku merasa puas dan tercerahkan, telah memuaskan dahagaku dalam pengetahuan tertentu. 

Ada sebuah kutipan--aku lupa dari siapa--yang kurang-lebih berbunyi: "semakin banyak baca, maka akan merasa tak tahu apa-apa."
Ya, aku pun merasakan hal yang sama, bahkan lebih. Semakin banyak baca atau belajar, semakin tak tahu apa-apa, dan semakin mempertanyakan banyak hal. 

Aku jadi berpikir, menjadi orang "bodoh" dan tak banyak tahu itu mungkin lebih enak dan bisa menjalani hidup dengan tenang dan normal (dalam kacamata orang kebanyakan). Tapi bukankah memiliki dan menggunakan akal budi merupakan pembeda manusia dengan hewan? Kalau menjalani hidup manut-manut saja tanpa kritis dan mempertanyakan banyak hal, apa bedanya dengan hewan? Aku rasa, ini berlaku secara universal, ya (dalam banyak konteks). 

Ini seperti dilema dan seolah dihadapkan pada sebuah paradoks yang tak ada ujung-pangkalnya. 

Posting Komentar

0 Komentar