Advertisement

TENTANG VEGETARIAN

Berbicara mengenai vegetarian, pertama-tama (bagi teman-teman yang belum tau apa itu “vegetarian”) aku ingin sedikit menjelaskan apa itu vegetarian.

Menurutku, vegetarian itu adalah seseorang yang tidak memakan makanan yang mengandung unsur hewani, seperti ayam, daging, ikan, dan sebagainya, melainkan hanya mengonsumsi makanan yang mengandung non-hewani, seperti sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Ya begitulah kira-kira.

Belakangan ini, aku sedang belajar untuk menjadi vegetarian. Mungkin belum genap sebulan. Alasanku adalah karena ingin mengatur pola makan agar berat badan tidak gampang naik. Jujur saja, aku termasuk tipikal orang yang gampang gemuk dan susah kurus. Tapi kalo aku mengatur pola makanku dan berolahraga secara teratur biasanya akan turun berat badanku. Begitulah alasanku. Tidak ada hubungannya dengan ritual tertentu atau yang lainnya. Ini hanya berhubungan dengan kesehatan tubuh saja.

Nah, dulunya aku termasuk pemakan segala, tidak memilih-milih makanan, asalkan halal. Namun, dengan alasan seperti yang udah aku jelaskan di atas, akhirnya aku mulai sadar bahwa makanan yang kita konsumsi itu turut mempengaruhi kesehatan kita, baik kesehatan tubuh maupun kesehatan kulit.

Awal mula aku menjalani sebagai seorang vegetarian tidaklah sulit, karena berhubung aku tinggal di kos-kosan dan seperti yang kita tau bersama kalo anak kos itu keuangannya pas-pasan. Jadi, menjadi vegetarian agak menguntungkan sebenarnya. Aku menjadi lebih irit. Aku yang biasanya kalo makan nasi harus dengan lauk berupa protein hewani (ikan atau ayam, kadang daging sesekali :D), menjadi nasi dengan lauk tahu-tempe atau telur. Kadang aku mikir, sok-sokan jadi vegetarian biar kedengerannya keren, bilang aja biar irit. Hahaha..


Nasi, Sayur Bening, Oseng Tahu Sawi Putih, Tempe Orek 
Es Teh

Nah, sekitar 1 minggu pertama, berhasil. Aku bertahan dengan makan nasi dengan tahu-tempe-telur plus sayur. Sehat dong ya. Tapi, Rabu lalu, yaitu Idul Adha tahun 2018 ini, awalnya aku pikir tidak akan ada yang ngasih daging –seperti biasanya. Dan memang tidak ada yang ngasih sih. Tapi aku diajak oleh seorang teman buat makan-makan di kosannya. Tanpa pikir panjang, aku langsung mengiyakan. Karena aku kira bakal ada makanan lain selain yang unsur hewani. Tapi ternyata aku salah duga. Di sana, kami berempat duduk melingkar menyantap Gulai Ayam. OMG! :(

“Ya Allah, gimana nih?”, ujarku membatin.

“Yuk silakan disantap. Jangan malu-malu”, temanku mempersilahkan.

Aku menyendok beberapa potong Kentang.

“Ayamnya juga dong. Hari ini gak boleh diet ya”, katanya sembari diiringi tawa.

Sebenarnya, belum ada seorang pun yang aku kabari mengenai perubahanku menjadi vegetarian. Karena aku pikir itu tidak penting bagi orang lain. Paling juga bakalan dikatain “sok iye deh lu” atau kalimat-kalimat sejenis itu. Tapi mungkin bagi orang lain tidak penting. Tapi ternyata akhirnya aku sadar bahwa orang lain harus tau juga mengenai hal ini, setidaknya untuk menghindari ajakan mereka untuk makan makanan hewani. Padahal tidak ada yang perlu di-sok-iye-deh-lu-in, karena justru yang non-veg lah yang wah kalo menurutku.

Aku pun pasrah untuk kali ini.

Kukunyah potongan-potongan Ayam itu sambil berpikir dan berujar dalam hati dengan perasaan sedih, “Ya udah deh, besok dimulai lagi jadi vegetarian-nya”.

Selesai makan dan berbincang-bincang, menjelang Dzuhur, satu per satu kami pulang.

Sebenarnya beberapa saat setelah menyantap Gulai tadi, perasaanku memang gak enak. Dan itu berimbas pada perutku. Perutku seperti menolak. Mungkin karena sugesti.

Sebelum sampai di kosanku, aku sengaja mampir dulu di mini market untuk membeli minuman kemasan (air kelapa dan air lemon) untuk berjaga-jaga takutnya perutku benar-benar menolak apa yang aku makan tadi. Setelah sampai di kos, aku langsung meminumnya. Dan benar saja, aku langsung muntah! Apa yang aku makan barusan langsung keluar tanpa kompromi, termasuk dua kemasan minuman itu!

Aku sedih sekaligus merasa bersalah pada diriku sendiri.

Setelah kejadian itu, aku bertekad pada diriku sendiri untuk selalu tegas pada diriku sendiri dalam hal menjadi vegetarian.

Posting Komentar

0 Komentar