Semalam aku telah menyiapkan bahan konsultasiku, sampai pukul 12 malam. Rencananya, aku mau konsultasi siang2 bareng temanku. Sebelumnya, aku telah berpesan pada teman kostku untuk membangunkanku pagi2 agar aku bisa menyiapkan segala sesuatunya, demi kelancaran konsultasiku.
Subuh2 aku dikejutkan oleh suara2 tikus yang sangat mengganggu. Aku segera beranjak dari tempat tidur, menyalakan lampu kamar dan langsung menuju cermin *seperti biasa... Tiba2 cit..cit..ciiit.. Seekor tikus menabrak kakiku. Refleks aku terpekik kecil. Ya ampuun, ada tikus di kamarku. Sejak kapan makhluk kecil itu bersemayam di kamarku??? Huffth... Akhirnya aku melanjutkan tidurku dengan lampu kamar yang menyala.
Paginya aku tiba2 terbangun lagi, kali ini bukan karena tikus, melainkan karena suara dinding kamar yang seperti digaruk2 dan diketuk2 perlahan oleh seseorang. Dengan terpaksa lagi aku terbangun dan membuka pintu. Ternyata seorang teman kost yang sengaja aku mintai tolong untuk membangunkanku semalam. Mmmm...
Siangnya aku janjian dengan seorang teman, yang kebetulan satu dosen pembimbing denganku. Kami janjian mau konsultasi bareng. Akhirnya diputuskan ba'da Dhuhur kami konsultasi.
Ditunggu dan ditunggu, ba'da Dhuhur pun tiba. Setelah rapi dan siap, aku kemudian meng-sms temanku itu. Singkat kata singkat cerita, temanku tidak jadi konsultasi karena dia belum siap secara bahan, terpaksa aku harus memberanikan diri untuk konsultasi sendirian.
Ragu2 aku melangkah keluar dari kost. Ku kuatkan diriku menuju rental untuk mem-print bahan konsultasiku. Setelah itu, aku tidak langsung menuju kampus, melainkan pulang dulu ke kost-ku. Niat awalnya mau mengambil sesuatu yang ketinggalan, tetapi pas sampai di sana kembali keraguan menguasai pikiranku. Saat langkahku segera menuruni tangga kost, tiba2 aku mengurungkannya dan segera berbelok menuju teras depan. Dadaku rasanya sesak. Keraguan mulai memuncak. Tak sedikitpun senyumku tersungging. Tuhan, rasanya aku belum siap (lagi) untuk konsultasi hari ini. Kembali, rasanya aku ingin teriak dan menangis.
Setelah dipikir2 dan bolak-balik beberapa kali, akhirnya aku kembali masuk ke kamarku, dan memutuskan untuk konsultasi saja besok. Di kamar, aku mendapat sms dari temanku, meminta maaf dan mengajakku untuk konsultasi besok. Aku pun mengiyakan.
Setelah itu, seperti biasa, aku kembali membuka laptop, merangkai beberapa kalimat, kembali meratapi, menyesali, dan menyalahkan diri sendiri. Kenapa aku harus seperti ini? Huffth...
Ada beberapa alasanku untuk bertindak seperti ini. Aku adalah pemalas. Aku agak takut berhadapan dengan dosen pembimbingku. Dan rasanya aku salah jurusan. Ya, memang terlambat untuk mengatakan itu semua. Sangat2 terlambat!!! Apa mau dikata, dengan terpaksa aku harus menjalani semuanya...
Akhirnya, aku hanya bisa berkata, sebagai seorang yang berstatus mahasiswa dan anak sulung, aku harus memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab pada orang tua dan keluarga, lebih2 tanggung jawab pada diri sendiri sebagai makhluk Tuhan...
0 Komentar