Advertisement

MY WORKOUT STORY #30DaysWritingChallenge

Awal mula aku masuk dalam dunia per-workout-an adalah berangkat dari keresahan tentang berat badan, pada akhir 2012. Pada tahun-tahun sebelumnya, terutama tahun 2010-an, aktivitas fisikku hanya jalan kaki berangkat-pulang kampus. Kebetulan saat itu aku nge-kost dekat kampus, jadi tinggal jalan kaki saja, memakan waktu sekira 10 menitan.

Namun, aktivitas fisik yang tak seberapa itu tidak sebanding dengan kalori yang masuk dalam tubuh. Sebagai manusia yang sedang dalam masa pertumbuhan, saat itu aku sedang suka-sukanya makan apa saja tanpa pengetahuan sama sekali tentang nutrisi. Apalagi sebagai mahasiswa, tugas kuliah sedang numpuk-numpuknya. Sehingga saat mengerjakan tugas, tentu perlu makanan sebagai teman begadang. Belakangan aku tahu bahwa begadang itu bisa mengacaukan sistem metabolisme tubuh. 

Tahun 2010-an itu aku mencoba menimbang berat badanku. Kulihat sudah mulai membengkak sana-sini. Dan jarum pada timbangan menunjukkan angka 62! OMG! 
Dari situlah aku mulai concern terhadap berat badanku. Sehingga akhir 2012 aku mulai berolahraga, yaitu bersepeda. Tahun-tahun berikutnya semakin rajin, bahkan menjadi bagian dari rutinitas harianku. 

Namun, tahun 2015 aku kembali merantau ke luar daerah. Otomatis aktivitasku berolahraga menjadi jarang lantaran disibukkan dengan beragam urusan. Tahun 2017 aku memantapkan diri untuk kembali rutin berolahraga. Aku pun memilih home workout singkat namun rutin, 5 hari dalam seminggu. Aku juga membeli matras agar workout-nya lebih optimal. Dengan dibantu oleh sebuah aplikasi smartphone, aku pun rutin workout

Pada akhir 2018, aku kembali ke kampung halaman. Dan saat itu aku kembali jarang workout. Hingga pada pertengahan 2020 aku kembali merantau, aktivitas workout-ku kembali dimulai. 

Meski tidak selalu rutin, bahkan banyak bolongnya--satu bulan full bisa rutin tapi bulan berikutnya kembali malas lagi, aku tetap memaksakan diri untuk rutin berolahraga. Kalau dulu tujuanku hanya menurunkan berat badan, sekarang tujuanku lebih kompleks; menurunkan berat badan, menjaga kebugaran, menjaga elastisitas kulit, dan demi kesehatan. 

Aku juga masih dibantu oleh aplikasi smartphone, khususnya yang bertujuan untuk mengurangi lemak perut. Di aplikasi tersebut ada 4 level latihan; beginner, intermediate, advanced 1, dan advanced 2. Semakin tinggi level-nya, semakin berat latihannya, namun semakin bagus hasilnya. Masing-masing level berisi latihan selama 30 hari. Tiap 3-4 hari, ada rest day. Nah, sejauh ini aku baru berhasil menyelesaikan level beginner, bahkan beberapa kali. Namun, setiap kali akan beralih level, ada saja masalahnya. Pernah suatu kali, tepat setelah berhasil menyelesaikan level beginner, malam harinya aku tiba-tiba jatuh sakit. Setelah 1 minggu sakit, aku tidak langsung kembali workout. Dan itu keterusan sampai 1 bulan lamanya. 

Setelah sebulan tanpa latihan fisik sama sekali, akhirnya aku kembali workout dari awal. Karena pipi makin tembem dan perut sudah kenyal seperti jelly, aku kembali bertekad bahwa misi workout kali ini harus dituntaskan hingga level terakhir. 

Nah, tepat hari ini, aku sudah menyelesaikan level beginner untuk kesekian kalinya, setelah beberapa kali gagal ke level berikutnya. Dan senangnya lagi, saat ini aku sedang berada di level intermediate, tepatnya hari ke-9. Semoga misi kali ini berhasil hingga akhir. 

Posting Komentar

0 Komentar