Advertisement

MEMBACA BUKU ITU MENENANGKAN DAN MENYENANGKAN

Akhir-akhir ini aku lagi rajin baca buku. Tepatnya beberapa bulan belakangan ini. Padahal beberapa tahun terakhir aku jaraaaang sekali baca buku. Paling banter cuma buku perkuliahan. Seingatku, sebelum mulai keranjingan baca buku lagi tahun ini, terakhir kali aku membaca buku (selain buku perkuliahan) adalah tahun 2013. Tahun-tahun selanjutnya, aku sudah jarang menyentuh buku, apalagi membacanya. 

Masa dimana aku mulai membaca lagi adalah akhir tahun 2018. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Saat itu aku baru saja menyelesaikan studiku. Aku pikir, selama masa studi, aku tidak punya banyak waktu luang untuk membaca. Karena aku tipikal orang yang ketika mengerjakan atau melakukan sesuatu harus fokus. Jadi, aku harus melakukannya secara bertahap, termasuk untuk membaca buku.

Aku pernah mencoba mencuri-curi waktu saat masa studi untuk membaca buku. Buku itu berjudul "Rentang Kisah" karya Gita Savitri Devi. Namun aku tidak bisa fokus. Akhirnya aku hanya bisa membaca 2/3 bagiannya saja. 

Masa studiku sebenarnya tidak seketat itu. Aku masih punya waktu luang kok. Namun, ketika ingin mengerjakan sesuatu, rasanya ada yang mengganjal karena tanggung jawab utama sebagai mahasiswa harus didahulukan. Pikiranku tidak bisa bercabang. Kalaupun ingin memaksa untuk membaca, bacaan itu tak bisa nyangkut di kepala.

Akhirnya, akhir 2018 aku membaca "Perempuan di Titik Nol" karya Nawal el-Saadawi setelah sebelumnya berhasil menyelesaikan studi di tahun itu juga. Kemudian 2019 dan 2020 kembali tidak baca buku karena satu dan lain hal. Barulah tahun 2021, tepatnya di bulan April, aku kembali membiasakan diri untuk membaca buku. Itupun karena saat itu sedang bulan Ramadan (pertengahan April hingga pertengahan Mei), menunggu saat berbuka puasa dengan membaca buku. 

Awal mula kebiasaanku membaca buku di tahun ini juga sebenarnya 'dikompori' oleh adikku. Setiap kali kami ngobrol, ia kadang membahas tentang buku yang menurut dia menarik dan 'memaksa' aku untuk membacanya.

Berlatar itu semua, aku pun mulai membeli beberapa buku dan mulai membaca lagi. Buku pertama yang aku baca di tahun 2021 adalah buku "The God of Small Things" karya Arundhati Roy. Buku ini direkomendasikan oleh seorang kawan pada pertengahan 2020 dan aku baru membacanya setahun kemudian. Dan diikuti oleh beberapa buku lainnya. 

Selama bulan April hingga Mei 2021 aku telah membaca 6 buku. Bulan-bulan berikutnya hingga sekarang aku masih membaca buku, bahkan dalam sehari aku selalu menyempatkan diri untuk membaca buku. Tentunya makin banyaklah jumlah buku yang telah aku baca dalam setahun terakhir. Kadang juga aku mencoba mencari tahu perkembangan dan rekomendasi buku-buku lewat YouTube dan Instagram. Bahkan aku mulai tahu nama-nama penulis oke yang cukup sering dibahas oleh orang-orang. 

Ternyata menenggelamkan diri ke dalam dunia literasi itu cukup menenangkan dan menyenangkan. 

Posting Komentar

0 Komentar