Advertisement

Playboy Cap Tahi Sapi

Aku punya teman cowok. Sebut aja namanya Wawan. Tapi aku biasa memanggilnya kak Wawan, karena ia seniorku di kampus, cuma beda jurusan. Ia jurusan Teknik Mesin.

Pertama kali aku bertemu dengannya pada saat kami satu posko waktu KKN dulu. Kak Wawan sangat baik terutama pada kami, teman ceweknya. Dalam satu posko, kami berjumlah 17 orang, terdiri dari 12 orang cowok dan 5 orang cewek. Maklum, anak teknik mayoritas cowok. Uniknya lagi, ke-duabelas cowok itu adalah angkatan 2005, sedangkan 5 orang cewek itu adalah angkatan 2006. Otomatis kami memanggil mereka dengan sebutan 'kakak'.

Ada hal menarik yang ingin aku ceritakan di sini. Kak Wawan adalah seorang Playboy. Dengan bangga, ia memamerkan foto2 cewek cantik yang ia klaim sebagai pacarnya. Dan seperti Playboy pada umumnya, tentunya diantara sekian banyak cewek tersebut, cuma satu cewek yang sangat ia cintai dengan serius.
Aku pernah diajaknya ke kostan salah seorang ceweknya, saat kami berdua balik ke Makassar untuk sementara, dalam menyiapkan segala sesuatu untuk acara perpisahan KKN kami. Dan ia bilang bahwa cewek yang kami datangi adalah pacar yang ia seriusi, yang ia pacari sejak SMA. Ketika aku bertemu dengan cewek tersebut, patut diakui bahwa cewek itu cantiiiiikk banget! Sumpah! Pantesan kak Wawan gak bisa berpaling dari cewek itu, padahal ia punya banyak cewek...

Setiap kali ia memamerkan foto2 pacarnya, terlintaslah rasa kagumku padanya, sekaligus rasa tak percaya. Namun, harus diakui, bahwa kemampuan kak Wawan dalam memikat hati cewek memang patut diacungi jempol. Ini terbukti dari kemampuannya bernyanyi sambil bermain gitar dan menciptakan lagu, serta pandai mengarang cerita sehingga orang2 sangat mudah mempercayainya.

Di sisi lain, aku merasa kasihan pada cewek2 itu. Apa kak Wawan gak merasa kasihan ya? Koq ada ya orang setega ini? Menyakiti hati orang lain demi kepuasan diri sendiri meski orang yang tersakiti itu gak tahu. Dan bersamaan dengan itu, aku berharap agar gak mengalami nasib seperti cewek2 itu.

Tapi ternyata, harapanku itu pupus seiring dengan perkenalanku dengan seorang cowok, yang belakangan setelah aku gak berhubungan lagi dengannya, baru diketahui bahwa ia adalah seorang Playboy juga. Memang, saat aku berhubungan dengannya dulu, ia pernah bercerita tentang masa lalunya bahwa (katanya) sebelumnya denganku, ia adalah seorang Playboy. Dan setelah bertemu denganku, ia tidak lagi menjadi Playboy. Biasa, namanya juga Playboy. Tukang ngibulin, Buaya, Kadal, semuanya dah! Hahahahaa.... ^_^

Setelah semuanya berlalu, aku jadi ingat kak Wawan dan cewek2nya itu. Ternyata menjadi salah seorang dari cewek2 itu, menyakitkan. Apalagi setelah tahu semuanya. Tapi gak apa2 lah, itung2 pengalaman. Pastinya jadi bahan pelajaran donk. Ambil sisi positifnya aja.

Dan berharap, mudah2an kejadian ini gak akan terulang lagi, terutama pada saat membina hubungan yang lebih serius (bukan sekedar pacaran). *duileee... bahasanyaaa... ^_^

Jangan lupa di-comment ya..

Posting Komentar

1 Komentar

  1. hahahay* aku suka kalimat *buaya, kadal... )bunglon, tokek, cecak, nyamuk, kelinci dll* hehe... (weng)

    BalasHapus